Hal inilah yang mungkin dirasakan oleh seorang ayah dengan akun Facebook bernama Alice Pramac. Melalui akunnya tersebut, sang ayah mengunggah kegundahan hatinya selama ini dan mencurahkannya melalui sebuah status. Hal ini nggak lain karena sebuah produk yang ditaruh di dekat kasir minimarket.
Seorang ayah mengutarakan isi hatinya melalui unggahan Facebook tentang produk yang dijual di supermarket atau minimarket
Alice menulis semacam surat terbuka bagi supermarket ataupun minimarket yang ada di Indonesia. Dalam tulisannya itu, Alice meminta agar sebuah produk makanan untuk anak-anak nggak ditaruh di dekat kasir. Karena berdasarkan pengalamannya, setiap kali belanja, anaknya selalu minta produk tersebut. Dan harganya bisa dibilang cukup mahal. Ia pun mengutarakan alasannya dalam tiga poin.
KEPADA,
SEMUA SUPERMARKET, MINIMARKET.
Indonesia.
PERMOHONAN UNTUK TIDAK MELETAKKAN JUALAN INI DI DEKAT KASIR
Berdasarkan pada hal di atas, saya mewakili bapak-bapak diseluruh Indonesia memohon agar pihak minimarket, supermarket untuk meletakkan barang (spt dlm gambar) ke tempat lain selain dikasir.
1.Ini dikarenakan kami bapak2 tidak mampu untuk melayani kecengengan anak yg sangat menginginkan jualan ini sehingga terjadilah episode guling2 didepan kasir yg juga menyebabkan kami malu.
2.Selain daripada itu, harga yg sangat mahal (sama dengan 1 liter minyak goreng), jualan ini juga tidak memberi manfaat kpd anak2 kami. Orang lain bolehlah sudah kaya dan bisa beli banyak barang ini, Saya ini cuma pegawai yg bergaji rendah yg hanya mampu membeli mainan seharga Rp2000 itupun tangan bergetar saat bayar) di pnjual mainan keliling yang datang tiap sabtu minggu tanpa putus asa membunyikan klakson spesialnya
3. Pihak toko berfikirlah, setiap kali saya berbelanja, anak saya pasti beli jualan ini dan anak saya ada 2, kalau beli 2 hilang lagi 30ribu, itu sudah dapat beras 5 kg, sudah bisa buat makan sebulan.
Sehubungan dengan itu saya berharap pihak toko dapat mempertimbangkan serta merealisasikan impian saya juga impian setiap bapak2 di negara ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
sekian,
Komentar warganet pun beragam. Ada yang memiliki pengalaman serupa, tapi nggak sedikit yang malah menyarankan agar bapak ini lebih baik nggak belanja ke minimarket
Tentu saja postingannya tersebut langsung menjadi perbincangan di media sosial. Hingga saat ini, postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 31 ribu kali dan mendapat ratusan komentar. Respons warganet juga beragam. Banyak orang tua lain yang ternyata juga memiliki pengalaman serupa dengan ayah satu ini. Mereka juga merasa bahwa produk ini termasuk mahal. Tapi apa daya, mereka terpaksa menuruti keinginan sang anak kalau nggak mau malu di depan umum. Sedangkan sebagian lagi warganet menyarankan agar sang ayah lebih baik berbelanja di pasar tradisional karena dijamin lebih murah dan bisa tawar menawar.
Evhy Samjaya: Nah ini dia kesukaan anak saya setiap k indo ato alpa pasti mau beli sampe sampe nangis kalau tdk di beliin pasti belix 2 klu cuman beli 1 pasti di lempar
Ayu Astika Rini: Hahaha laki sya kalau sdh bawa belanja bocah q 2 orng pasti deh d belikan ,tdi x bawa duit buat beli rokok sama susu smpai dsna jdi susu sama kinder joy😅rokok tak terbeli
Darsono Budi Susilo: solusi cepatnya jangan lagi pernah belanja di mini market pak…belanja aja di toko sebelah rumah…tapi apa yg bapak sampaikan memang benar dan itu mewakili saya juga,karena anak saya juga merajuk bila lihat barang itu..mudah2an juga didengar para pemilik mini market ya pak😀
Meletakkan produk tersebut di dekat kasir tentu saja bagian dari strategi pemasaran. Sekarang tergantung bagaimana orang tua menyikapi permintaan anak-anaknya
Apa yang dikatakan oleh sang ayah merupakan sebuah kewajaran. Harga produk yang dibandingkan dengan kuantitasnya memang cukup timpang. Atau bisa dibilang mahal. Memang begitulah harga produk-produk yang dijual di minimarket atau supermarket.Berbeda ketika kita hanya jajan di warung atau pasar tradisional. Dan soal posisi produk yang diperjualbelikan, itu merupakan bagian dari strategi pemasaran. Penjual tentu tahu kalau daerah sekitar kasir sangat menarik perhatian karena pembeli berdiri cukup lama di bagian sana saat antre dan membayar. Jadi nggak heran kalau penjual meletakkan produk-produk yang mampu menggaet pembeli, terutama anak-anak. Jadi nggak bisa disalahkan sepenuhnya soal posisi produk. Karena kembali lagi, “posisi menentukan prestasi“. 😀
Dan yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi keinginan anak-anak. Berbeda dengan emak-emak yang lebih tegas, kaum bapak biasanya lebih memilih nggak ribet. Daripada anaknya menangis guling-guling di depan umum, mereka lebih memilih menuruti keinginan sang anak. Tapi tentu saja hal ini nggak bisa terus-terusan dituruti. Sesekali orang tua perlu tegas demi kebaikan sang anak. Nggak harus ketika mereka tantrum, ketika di rumah, sebelum pergi berbelanja, kita bisa memberi pengertian dan membuat kesepakatan dengan anak-anak terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar