Harimau Langka Dibunuh
Kayaknya anak SD aja juga tahu kalau harimau sumatera itu termasuk spesies Indonesia yang dilindungi. Ini karena jumlahnya yang sudah sangat amat terbatas, diperkirakan saat ini di alam liar tinggal 400-500 ekor saja. Kenapa bisa langka? Sebenarnya banyak sekali faktor penyebabnya, seperti habitatnya yang sudah semakin menipis, perburuan liar oleh manusia, hingga kondisi alam yang memang sudah menyedihkan. Padahal meski mereka binatang buas, keberadaannya penting buat manusia biar rantai makanan seimbang.Tapi kondisi sebaliknya justru terjadi di Desa Hutapangan, Kecamatan Batang Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Pada Minggu (4/2) kemarin seekor harimau sumatera dibunuh karena dianggap meresahkan warga sejak berminggu-minggu sebelumnya. Mayat harimau itu dengan usus terburai jadi tontonan warga. Tak lupa mereka merekam, memotret, dan mengunggahnya ke media sosial. Mendadak mereka merasa jadi pahlawan, yang bisa menaklukkan seekor harimau buas. Tak sadar kalau kelakuannya membuat jumlah satwa langka itu makin berkurang.
Harimau itu dilaporkan sudah ‘meneror’ warga sejak pertengahan Februari. Karena dianggap meresahkan, warga mendesak polisi setempat untuk menembak mati satwa malang itu
Awalnya Kepala Balai Taman Nasional Batang Gadis (BTNBG) menerima laporan kalau ada harimau masuk rumah warga pada Minggu pagi. Dilansir BBC, Kepala BTNBG itu lalu menghubungi Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan kepolisian setempat. Mereka sepakat buat nggak menembak harimau ini. Tapi karena warga terlanjur resah, mereka mendesak polisi untuk menembaknya.Menurut Kepala BBKSDA, Hotmauli Sianturi, sejak 28 Februari sudah ada petugas yang memantau kondisi di desa itu. Tapi para petugas malah diusir dan dipaksa menandatangani surat yang isinya meski warga membunuh harimau, mereka nggak akan diproses hukum. Padahal setelah jasad harimau diautopsi, ada beberapa bagian tubuh yang diketahui hilang, seperti taring, kulit perut, dan kuku. Jadi ada asumsi kalau warga memang sengaja membunuh biar bisa menjadikannya komoditas untuk meraup keuntungan! Duh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar